Flavonoid atau disebut juga bioflavonoid adalah kelompok pigmen ayau zat warna pada buah,bunga dan daun,yang berfungsi sebagai antioksidan yang paling utama. Efektifitas antioksidan dari flavonoid dilaporkan beberapa kali lebih kuat dibandingkan vitamin C dan E. Dalam fungsinya menetralkan radikal bebas, bioflavonoid bekerja secara sinergi ( saling memperkuat ) dengan vitamin C. Suplementasi flavonoid dapat mencegah tumbuhnya tumor, memperbaiki aktivitas hormon seks,memcegah pembekuan darah dan sebagai anti radang. Dari penelitian dilaporkan juga bahwa sebagian besar flavonoid berfungsi menurunkan resiko dari beberapa bentuk kanker dan penyakit cardiovaskular ( Jantung ). Kandungan nutrisi propolis sangat lengkap, mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin, mineral dan air.
Prof. DR. Mustofa,M.Kes.Apt sudah membuktikan bahwa propolis mengandung flavonoid yang bersifat antioksidan dan dapat mencegah infeksi serta turut menumbuhkan jaringan. Karena itu propolis mempunyai fungsi sebagai anti mikrobial ( antibiotik, anti virus dan anti jamur ), anti peradangan, anti alergi, anti histamin dan anti mutagenik. ( Trubus No. 482 hal 15-19 ).
Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Dr. Woro Rukmi Pratiwi M.Kes Sp.PD yang telah melakukan uji klinik secara invivo mengatakan propolis ber efek sebagai antiproliferasi ( menghambat pertumbuhan sel kanker )